Minggu, 30 November 2008

lo perlu tau neh!! dan jangan ditiru yee...





















Waspadai Bullying !!
Mungkin (dulu… di SD, SMP, di BOEDOET) kita pernah melakukan tindak bullying, atau pun menjadi korban bullying, dalam intensitas rendah hingga tinggi. Sebagai pelaku utama (leading actor) atau pun supporting actor (pemeran pembantu).
Bullying mungkin masih merupakan kosa kata yang asing bagi kita atau pun baru terdengar akhir2 ini seiring dengan pemberitaan seputar kasus di IPDN dan kasus penembakan oleh Cho Seung-Hui (yang merupakan korban bullying) di Virignia Tech.
Ini mungkin kasus-kasus yang lumayan menyita perhatian karena pemberitaannya yang intensif dengan jumlah korban yang besar. Namun keduanya terjadi di lingkungan pendidikan tinggi. Waspadai -karena bullying bahkan terjadi di sekolah dasar. Dari beberapa kasus yang ditangani beberapa waktu belakangan ini dengan baragam keluhan di awalnya (keluhan dari orangtua), terkuak -ternyata siswa2 SD pun mengalami episode bullying oleh teman-temannya yang sebagian besar terjadi di lingkungan sekolah.
Mungkin saja ini terjadi pada anak-anak kita saat ini.
Apa sih BULLYING?
Penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Kejadiannya selalunya berulang.
Bagaimana bentuk Bullying?
1. Secara fisik: mendorong dengan sengaja, memukul, menampar, memalak atau meminta paksa barang yang bukan miliknya (lazim pada anak laki-laki)
2. Secara verbal: memaki, mengejek, calling names, menggosip (lebih pada anak perempuan)
3. Secara psikologis: mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan dan mendiskriminasikan.
4. bahkan yang lebih canggih dengan mengirim ejekan melalui SMS atau MMS di telepon selular atau pun melalui email.
Cenderung terjadi pada anak yang terkesan lemah, berbeda dari yang lain, tidak berdaya untuk membela diri, tidak punya banyak teman.
Dampak Bullying:
Akibat bullying ini tidak dapat dikatakan main-main. Ianya mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak mulai dari yang ringan, sedang hingga yang serius dan mampu berakibat pada kematian. Yakni:
• Prestasi belajar menurun
• Phobia sekolah
• Gelisah, sulit tidur
• Gangguan makan
• Menyendiri, mengucilkan diri
• Sensitive, lekas marah
• Agresif , bersikap kasar pada orang lain(contoh: kakak atau adik)
• Depresi
• Hasrat bunuh diri
(Data dari Jepang dinyatakan bahwa 10% korban bullying mencoba bunuh diri)
Yang Patut Diingat:
• Korban bisa anak laki-laki maupun perempuan
• Pelaku juga dapat anak laki-laki atau pun perempuan
• Biasanya terjadi di waktu yang tidak ada pengawasan guru; sebelum pelajaran dimulai, jam istirahat, pulang sekolah, di kantin, di WC.
• Menganggap bahwa itu hanya kegiatan ‘iseng belaka’ dan ‘kamu akan baik-baik saja’ bukan lah respon atau sikap yang diharapkan korban dari orang dewasa
• Bullying (ternyata) juga dapat dilakukan oleh orang dewasa, seperti guru di sekolah, guru les, tetangga, oom & tante, bahkan orangtua sendiri!
• Ancaman untuk bunuh diri dari korban. Jangan pernah anggap remeh dengan ancaman yang satu ini.
• Beberapa sekolah di Jakarta masih banyak yang menganggap bullying adalah hal yang ‘jamak’. Pastikan pihak sekolah anak-anak kita ‘aware’ akan hal ini.
Apa yang Orangtua dapat Lakukan:
• Selalu amati dan kenali perilaku anak-anak kita sehari-hari.
• Bila ternyata anak kita merupakan korban, dengarkan apa yang ingin ia sampaikan (meskipun kesannya ‘sepele’), “aku gak mau sekolah… aku gak suka temanku… temanku jahat ”. Pada anak yang lebih kecil: “temanku nakal”. Kurang lebih ‘cry for help’ mereka adalah seperti itu.
• Ajarkan anak untuk berbicara dan terbuka pada orang dewasa di sekolah, misal: guru, wali kelas, guru BP, kepsek.
• Untuk tetap berada di kelompok, terutama di waktu yang tidak terawasi guru
• Tidak terlalu disarankan to fight back pada pelaku. Tetapi cukup mengatakan: “Hentikan, saya tidak suka dengan perlakuan kamu” dan kemudian tinggalkan si pelaku.
• Latih anak bagaimana berperilaku (anticipated coping behavior) jika kejadian berulang.
• Ajari anak untuk bersikap asertif pada banyak hal (they’re gonna need it in the future, anyway)
• Terkadang mengajak anak untuk berempati pada pelaku (karena kemungkinan si pelaku juga merupakan korban bullying juga) bisa cukup membantu.
• Pastikan bahwa “Anak merasa nyaman untuk menjadi dirinya”. Ini yang penting tentunya.
• Jangan tunggu lama untuk menyelesaikan masalah atau mencari pertolongan professional jika gejala terlihat mengarah ke serius. The sooner the better.

Rabu, 26 November 2008

hohoho nih die komik kesukaan gw










Parfait Tic!


Parfait Tic! tankoubon 09 (versi bahasa Jepang)
パフェちっく!
(Pafe chikku!)
Ragam Shōjo
Manga: Parfait Tic!
Dikarang oleh Nagamu Nanaji
Penerbit Shueisha
Jade Dynasty
Star Comics
Panini Comics
Elex Media
Diterbitkan dalam Margaret Comics
Diterbitkan tanggal 2000 – masih berlanjut
Jumlah buku 19 (saat ini)


Parfait Tic! (パフェちっく!, Pafe chikku!?) adalah sebuah manga shoujo karya komikus Jepang Nagamu Nanaji. Parfait Tic! menceritakan tentang kehidupan seorang wanita dan dua orang laki-laki (keduanya adalah sepupu), dan kisah cinta segitiga yang terjadi diantara mereka. Selain kisah romantis, manga ini juga dibumbui dengan humor-humor segar.





Bercerita tentang seorang gadis bernama Fuuko Kameyama yang baru memulai tahun pertamanya di SMA. Kehidupannya berubah ketika ia bertemu dengan tetangga barunya: Shinpo bersaudara: Daiya dan Ichi.

Suatu hari ada dua cowok ganteng pindah ke apartemen sweet heights tempatnya tinggal dan menempati kamar tepat di atas kamar Fuuko. Mereka adalah Ichi dan Daiya Shinpo, dua sepupu yang memiliki kepribadian berbeda. Ichi adalah tipikal cowok yang tenang dan dingin, cowok yang tidak peduli dengan urusan orang, ia hanya peduli dengan dirinya sendiri walaupun ia sangat pintar, sedangkan Daiya adalah kebalikannya; cowok yang supel, periang dan playboy yang suka mengencani banyak cewek — termasuk senior — di sekolahnya, SMA Minamino.

Fuuko pada mulanya tidak menyukai keduanya. Karena saat pertama bertemu Ichi, Fuuko tak sengaja menjatuhkan mugnya yang kelihatan berharga. Sedangkan Daiya, mengintip celana dalam Fuuko, hal ini membuat kesan pertama terasa buruk. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu mereka bertiga mulai terbuka satu sama lain dan Fuuko tentu saja mulai menyukai Daiya yang ramah dan mudah bergaul, walaupun ia tahu bahwa Daiya tidak mengenal apa itu cinta dan tak pernah menjalin hubungan yang serius. Akhirnya Fuuko memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya pada Daiya, dengan setitik harapan bahwa nasibnya akan berbeda dengan wanita-wanita lain. Namun ternyata ia juga menerima penolakan. Ichi yang tak sengaja mendengar hal itu memukul Daiya hingga terjatuh.

Fuuko yang bersedih menemukan penghiburan dalam rupa Ichi — yang ternyata luluh dan menyukai Fuuko. Untuk beberapa saat, Fuuko kebingungan dalam memilah perasaannya, namun seiring waktu berlalu ia pun menyadari bahwa ia juga menyukai Ichi. Perasaannya menyukai Ichi sepertinya lebih dalam daripada rasa sukanya terhadap Daiya dulu. Namun Fuuko yang masih trauma akan penolakan Daiya memutuskan untuk tidak mengatakan perasaannya pada Ichi.

Namun, cerita yang seharusnya berakhir indah itu terganggu dengan datangnya Iori, cinta lama Ichi. Iori yang senantiasa berpaling kepada Ichi — karena pacarnya seorang workaholic— menggoncang hubungan Fuko dan Ichi; di satu sisi Fuko mengetahui bahwa Ichi mencintainya, namun di sisi lain ia tahu bahwa Ichi masih terikat kepada Iori oleh tangisan.

Karenanya, Fuuko menjadi sering menangis, dan melihat hal ini Daiya lambat laun berusaha untuk melindunginya dan menjadi bahu sandaran tiap kali Fuuko terluka. Daiya yang tadinya adalah seorang ladies-man kemudian berjanji akan merebut Fuuko dari Ichi dan tidak akan membuatnya menangis.

Pada seri ke-13, diceritakan bagaimana konflik mulai terjadi antara ketiga tokoh utama; Ichi, Daiya, dan Fuuko. Ichi mulai menemukan kebenaran akan perasaannya sendiri namun pada saat yang bersamaan Fuko memutuskan untuk berpacaran dengan Daiya.

Di seri ke-16, disini dikisahkan Daiya dan Fuko yang mulai menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Namun, Ichi tidak dapat menghapus rasa cintanya kepada Fuuko yang akhirnya menumbulkan konflik dan memperkeruh hubungan antara Daiya dan Fuko. Dalam suatu adegan diceritakan Fuuko dan Ichi berciuman dikelas secara tak sengaja karena Fuko terjatuh tepat didepan Ichi.


Karakter

Fuuko Kameyama
Tokoh utama cerita ini. Senang bermain dengan anak-anak dan pandai menata rambutnya. Fuuko sangat tidak suka belajar dan sering diejek Ichi, "bodoh".

Ichi Shinpo
Bersikap dingin dan tenang. Sangat pintar dan memiliki posisi sebagai ketua OSIS SMA Minamino, namun pemalu. Sekilas tampak sempurna tapi banyak kekurangannya, sebab dia tidak bisa menggambar, takut anjing dan rumah hantu. Tipe yang kikuk untuk menunjukkan perasaannya yang sebenarnya.

Daiya Shinpo
Periang dan ceria. Tidak pintar dalam hal pelajaran sekolah. Senang menggaet wanita dengan sikapnya yang terbuka dan pandai memasak serta bisa mengurus rumah (kebalikan dari Ichi). Seringkali mengencani banyak gadis dalam waktu bersamaan, namun kebiasaannya tersebut hilang setelah ia menolak Fuuko. Terkadang ia tampil sebagai penyanyi dalam band-duetnya, "The F Brothers" dengan Isocchi.

Kei Iori
21 tahun. Awalnya bekerja untuk perusahaan keluarga Shinpo, namun dipecat setelah keluarga Shinpo mengetahui bahwa Ichi Shinpo jatuh cinta kepadanya. Ia memiliki seorang pacar yang selalu sibuk dengan pekerjaan, sehingga sering melupakan dirinya. Ia kemudian kembali kepada Ichi. Ichi menganggapnya sebagai cinta, padahal Iori hanya menganggap Ichi sebagai adik. Pada akhirnya berpisah dengan Ichi setelah Ichi tidak tahan melihat penderitaan Fuuko.

Chisa Komori
Teman sekelas Fuuko. Berambut hitam bergelombang. Berpacaran dengan sahabat Daiya, Kuroiwa.

Mako Oobayashi
Teman sekelas Fuuko. Cintanya ditolak oleh salah satu sahabat Daiya, Shiraishi.

Akio Fuji-senpai
Ketua klub tenis yang cantik dan elegan. Dahulu merupakan saingan Fuuko sebab dia menyukai Daiya. Menipu orang-orang dengan "topeng", sebab dia dikenal sebagai kakak kelas cantik yang lembut seperti bunga kosmos, namun sifat aslinya adalah gadis yang tak manis dan licik bagaikan mawar. Pada akhirnya berteman dengan Fuuko dan berpacaran dengan Isocchi.

Isocchi
Teman sekelas Daiya. Dulu menyukai Fuuko dan akhirnya jatuh cinta pada Akio. Lembut, baik hati, dan pandai bermain gitar.

Misora Kameyama
Kakak perempuan Fuuko. Bekerja sebagai mangaka. Masih tinggal dengan orangtuanya, sering meminta bantuan Fuuko dan Shinpo bersaudara ketika ia kesulitan dengan deadline-nya. Tampil sehari-hari dengan kacamata (yang membuat matanya terlihat sebagai "titik") dan rambut diikat dua, namun aslinya dia memiliki paras yang luar biasa cantik.

Koto Shinpo
Adik Ichi. Sangat mengidolakan Ichi dan ingin menjadi seperti dirinya; sampai ke sikap-sikapnya. Cukup dewasa untuk anak seusianya. Membenci Fuuko karena Fuuko mencintai Ichi, tapi ia memandang Fuuko lebih baik "daripada gadis lain" (Iori) dan pada akhirnya mendukung Fuuko untuk merebut hati Ichi. Amat marah saat mengetahui bahwa Fuuko berpacaran dengan Daiya.

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Parfait_Tic!"
Kategori: Artikel kelas awal bertopik anime dan manga | Manga